ESDM Godok Insentif Usaha Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik
Jakarta, CNN Indonesia — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menggodok serangkaian insentif dan kemudahan perizinan bagi badan usaha yang mengembangkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Direktur Jenderal (Dirjen) Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan pemerintah akan memberikan insentif tarif curah bagi pengembang.
“Pemerintah memberikan insentif tarif curah sebesar Rp714/kWh untuk Badan Usaha SPKLU dengan tarif penjualan maksimal Rp2.467/kWh. Jadi marginnya lumayan lebar,” ujar Rida, dalam keterangan resmi, Jum’at (3/9).
ESDM turut menambahkan keringanan biaya penyambungan hingga pembebasan rekening minimum selama dua tahun pertama bagi pengembang SPKLU.
Tidak hanya itu, ESDM menjamin kemudahan izin usaha dengan mengganti rekomendasi berusaha oleh pemerintah daerah dengan hanya melampirkan bukti kepemilikan lahan SPKLU.
Nantinya, badan usaha SPKLU diwajibkan untuk menyediakan sistem informasi terintegrasi dengan Ditjen Ketenagalistrikan untuk memudahkan konsumen dalam mencari SPKLU.
Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Wanhar menyampaikan insentif turut akan diberikan kepada konsumen yang menggunakan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Ia menyebutkan pemilik KBLBB akan mendapat sejumlah insentif diantaranya diskon tenaga listrik home charging hingga 30 persen selama tujuh jam pada pukul 22.00-05.00.
Kemudian, terdapat insentif biaya pasang untuk tambah daya hingga 11.000 VA seharga Rp150 ribu untuk fasa 1 dan tambah daya hingga 16.500 VA seharga Rp450 ribu untuk fasa 3.
Pemerintah dalam Grand Strategi Energi Nasional telah menargetkan untuk membangun 572 SPKLU pada tahun ini dan jumlahnya akan dilipatgandakan pada 2030 dengan target mencapai 31.859 unit.
Ini dilakukan untuk mengakomodasi jumlah kendaraan listrik (KBLBB) roda 4 yang diperkirakan mencapai 2,2 juta unit pada 2030. Hingga saat ini, jumlah KBLBB roda 4 baru mencapai 1.478 unit, roda 3 sebanyak 188 unit, dan roda 2 mencapai 7.526 unit.
Source : cnnindonesia.com