Indonesia Menuju Pusat Halal Dunia dengan Teknologi Blockchain
VISI.NEWS | BANDUNG – Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin kerap menekankan pentingnya langkah nyata agar Indonesia bisa menjadi pusat halal dunia. Dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia dan sumber daya bisnis halal yang melimpah, Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai visi tersebut. Salah satu langkah penting yang diusung adalah pemanfaatan teknologi blockchain.
Teknologi Blockchain sebagai Penghubung Ekosistem Halal
Blockchain, teknologi desentralisasi yang mencatat transaksi antara dua pihak secara efisien dan permanen, memainkan peran kunci dalam membangun ekosistem halal yang kuat. Teknologi ini menawarkan keamanan data yang tinggi, mengurangi risiko serangan siber, dan meningkatkan transparansi melalui pelacakan data yang mudah.
Menurut Direktur Strategi dan Operasional LPPOM, Ir. Sumunar Jati, blockchain dalam industri halal harus mencakup standar halal global, peran lembaga sertifikasi halal, dan manfaat bagi pelaku usaha serta konsumen. Beberapa negara maju, seperti Jerman, telah mulai menerapkan teknologi ini di berbagai sektor industri, termasuk industri halal, untuk meningkatkan transparansi, keamanan, dan efisiensi rantai pasok.
Implementasi Halal Blockchain di Indonesia
Indonesia sebagai negara dengan mayoritas Muslim harus segera melirik teknologi ini untuk menjamin kehalalan produk secara lebih terintegrasi. Halal blockchain memberikan manfaat signifikan bagi pelaku usaha, termasuk peningkatan kepercayaan konsumen, penguatan reputasi merek, dan efisiensi rantai pasok. Sierad Produce, bagian dari PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk dan Gunung Sewu Kencana Group, telah mengadopsi teknologi blockchain untuk meningkatkan transparansi dan ketertelusuran produk halal dalam rantai pasoknya.
Sierad Produce menampilkan secara real-time seluruh rangkaian proses produksi melalui sistem halal blockchain and smart poultry. Ini mencakup proses pengelolaan dan pemeriksaan kesehatan ayam, proses pemotongan, produksi, hingga distribusi, menjamin nilai halal yang tidak terpisahkan dari kualitas produk.
Peran LPPOM dan CEROL-SS23000
LPPOM berperan penting dalam pengembangan standar halal dan mendorong adopsi teknologi blockchain melalui sistem online CEROL-SS23000 sejak tahun 2012. Sistem ini membantu menyimpan bukti implementasi jaminan produk halal dari seluruh rangkaian proses produksi, termasuk produk jasa logistik yang berkaitan erat dengan rantai pasok barang.
Menurut Direktur Utama LPPOM, Ir. Muti Arintawati, M.Si., layanan logistik juga termasuk kategori yang wajib sertifikasi halal, mengingat pentingnya rantai pasok yang mendistribusikan bahan pangan. CEROL-SS23000 juga mendukung pelaku usaha baru dengan database bahan halal serta membantu registrasi perpanjangan dan pengembangan yang membutuhkan rekaman data sebelumnya.
Masa Depan Halal Blockchain di Indonesia
Halal blockchain juga diadaptasikan dalam Sistem Keuangan Syariah, mengintegrasikan sistem pengelolaan aset digital dengan prinsip etika dan hukum Islam. Teknologi ini dapat diterapkan untuk transaksi uang lintas negara, inklusi keuangan, manajemen pesantren, pengelolaan dana zakat dan wakaf, serta aktivitas ekonomi lainnya yang memenuhi kriteria syariah.
Dengan potensi besar yang dimilikinya, halal blockchain di Indonesia diharapkan dapat memperkuat ekosistem halal secara komprehensif, meningkatkan daya saing produk halal di pasar global, mendorong pertumbuhan ekonomi syariah, memberdayakan UMKM halal, serta menjamin keamanan dan keaslian produk halal.
Source : visi.news