Optimism dalam Teknologi Blockchain : Memahami Peran Layer 2
Ekosistem blockchain terbesar saat ini, yaitu Ethereum, memiliki masalah pada tingkat skalabilitas yang tinggi. Menyikapi hal itu, saat ini banyak tim pengembang (developer) yang berupaya untuk merancang teknologi yang mampu mengatasinya. Salah satunya adalah Optimism sebagai jaringan layer-2.
Adapun Optimism atau yang sering disebut sebagai Optimistic Rollup adalah salah satu pendekatan dalam dunia teknologi blockchain yang bertujuan untuk meningkatkan skalabilitas, efisiensi, dan kinerja jaringan blockchain.
Konsep Optimism berfokus pada cara mengatasi batasan yang ada dalam teknologi blockchain, terutama dalam hal throughput (jumlah transaksi per detik) dan biaya transaksi yang tinggi. Ini dicapai melalui integrasi Layer 2 solutions.
Sementara itu, Layer 2 adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan lapisan kedua atau protokol di atas blockchain utama, yang disebut juga Layer 1.
Layer 2 bertujuan untuk mengatasi beberapa masalah utama dalam teknologi blockchain, termasuk skalabilitas dan biaya tinggi. Layer 2 menjadi sangat penting dalam konteks blockchain karena beberapa hal, di antaranya skalabilitas, efisiensi biaya, kecepatan transaksi, dan efisiensi energi.
Nah, untuk lebih memahami apa itu Optimism, teknologi Optimistic Rollups, cara kerja Optimism, Optimism Collective, hingga ekosistem dan risiko Optimism, simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Apa Itu Optimism?
Optimism adalah platform layer-2 yang dikonstruksi di atas infrastruktur layer-1 (Ethereum). Sebagai solusi layer-2, Optimism dirancang untuk mengatasi tantangan skalabilitas yang dihadapi oleh Ethereum.
Dengan kata lain, Optimism bertujuan untuk mempercepat proses transaksi di jaringan Ethereum dan menurunkan biaya transaksinya.
Saat ini, Ethereum memiliki kecepatan transaksi yang terbatas pada sekitar 15 Transaksi Per Detik (TPS). Di sisi lain, Optimism menyajikan proses validasi transaksi yang mampu mencapai 2.000-4.000 TPS. Keunggulan ini dapat diatribusikan kepada teknologi optimistic rollups yang diadopsi oleh Optimism.
Melalui Optimism, pengguna dapat mengakses dApps di ekosistem Ethereum dengan biaya transaksi yang lebih ekonomis dan waktu proses yang lebih singkat, menghasilkan pengalaman yang lebih memuaskan.
Optimism menduduki posisi kedua sebagai proyek layer-2 Ethereum terbesar berdasarkan Total Value Locked (TVL), dengan mencapai $524,61 juta dolar AS pada saat penulisan artikel ini, berdasarkan data dari Defi Llama. Posisi teratas ditempati oleh Arbitrum dengan TVL mencapai $1,02 miliar dolar AS.
Optimism didirikan pada bulan Juni 2019 oleh Jinglan Wang, Karl Floersch, dan Kevin Ho di California, Amerika Serikat. Pada bulan Maret 2022, Optimism berhasil mengumpulkan pendanaan seri B senilai $150 juta dari investor-investor besar seperti Andreessen Horowitz dan Paradigm.
Saat ini, setelah berhasil menjalankan uji coba migrasi sukses pada Goerli testnet, Optimism sedang dalam tahap persiapan untuk merilis pembaruan bernama Bedrock yang direncanakan akan diluncurkan pada kuartal pertama tahun 2023.
Beberapa perubahan yang akan diperkenalkan oleh Bedrock termasuk pengurangan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan deposit dari layer-1 ke layer-2 hingga 4 kali lebih cepat., Pengurangan biaya pengiriman data ke layer-1 sebesar 20%, serta dukungan untuk menerapkan berbagai sistem alternative proof, termasuk Zero Knowledge.
Mengenal Teknologi Optimistic Rollups
Optimism mengandalkan teknik pemrosesan transaksi yang dikenal sebagai Optimistic Rollups. Akan tetapi, bagaimana sebenarnya mekanismenya? Pada dasarnya, Optimism menggabungkan sejumlah transaksi di jaringan Ethereum ke dalam satu kelompok transaksi tunggal. Paket transaksi ini kemudian dicatat di dalam jaringan Optimism. Bukti transaksi ini kemudian “dikembalikan” ke jaringan Ethereum.
Sistem ini memiliki manfaat ganda: pertama, mengurangi jumlah transaksi dan mengurangi biaya di jaringan Ethereum, dan kedua, menciptakan biaya transaksi yang lebih efisien di dalam jaringan Optimism.
Hal ini terjadi karena Optimism menggabungkan sejumlah transaksi ke dalam satu kelompok, sehingga biaya transaksi dapat dibagi rata di antara semua transaksi dalam kelompok tersebut.
Lebih lanjut, sistem ini dinamakan Optimistic Rollups karena selama proses pemrosesan kelompok transaksi di jaringan Optimism, transaksi-transaksi tersebut “secara optimis” diasumsikan sah hingga terbukti sebaliknya.
Asumsi ini membantu menghemat waktu transaksi karena setiap transaksi individu tidak perlu mengonfirmasi validitasnya secara terpisah, melainkan secara kolektif dengan kelompoknya.
Namun, pertanyaannya adalah bagaimana kita memeriksa keaslian transaksi jika semuanya diasumsikan sah dalam Optimism?
Untuk menjawab ini, validator di jaringan Optimism melakukan pemeriksaan selama satu minggu untuk setiap kelompok transaksi jika ada kecurigaan data transaksi yang mencurigakan.
Selama periode ini, setiap validator memiliki hak untuk mengajukan klaim kecurangan (fraud proof) dengan merujuk pada data yang sudah ada di jaringan Optimism.
Tidak kalah menariknya, jaringan Optimism hanya bertanggung jawab untuk mengeksekusi transaksi, sedangkan validasi dan keamanan transaksi tetap menjadi tanggung jawab jaringan Ethereum.
Oleh karena itu, kehadiran jaringan Optimism tidak mengorbankan aspek keamanan transaksi dan prinsip desentralisasi yang menjadi inti jaringan Ethereum.
Cara Kerja Optimism
Optimism beroperasi menggunakan teknologi yang dikenal sebagai optimistic rollups, sebuah pendekatan layer-2 yang dibangun di atas infrastruktur blockchain yang sudah ada, khususnya Ethereum.
Optimistic roll ups bekerja dengan cara mengumpulkan sejumlah transaksi menjadi satu paket, yang kemudian “digulung” (rolled up) menjadi satu transaksi tunggal untuk diproses.
Nama “rollups” berasal dari langkah ini. Data yang telah digabungkan ini kemudian diproses dalam blockchain Optimism. Setelah proses selesai, seluruh data transaksi akhir dikembalikan ke blockchain Ethereum sebagai blok baru yang akan divalidasi.
Dengan menggabungkan banyak transaksi ke dalam satu bundel transaksi, biaya yang dibutuhkan untuk setiap transaksi menjadi lebih terjangkau. Hal ini disebabkan oleh pembagian biaya gas fee kepada semua pemilik transaksi, bukan hanya satu pihak.
Implementasi teknologi rollups diklaim dapat menghasilkan penghematan biaya hingga 100 kali lipat dibandingkan dengan protokol layer-1.
Saat ini, setiap blok yang terbentuk di dalam Optimism disimpan dalam Canonical Transaction Chain (CTC), sebuah smart contract khusus di Ethereum.
CTC dilengkapi dengan kode yang memastikan bahwa daftar blok yang ada tidak dapat diubah oleh transaksi Ethereum yang baru.
Melalui teknologi ini, Optimism dapat mempertahankan dan menerapkan aspek keamanan dan desentralisasi yang menjadi ciri khas Ethereum.
Setiap blok di Optimism dibuat oleh entitas yang dikenal sebagai “sequencer”. Pada awalnya, sequencer akan mengkonfirmasi transaksi, lalu membuat blok dalam layer-2 Optimism.
Blok ini disebut rollups, yang merupakan kumpulan transaksi Ethereum. Setelah itu, sequencer akan mengeksekusi blok tersebut dengan mengompresinya untuk mengurangi ukuran transaksi. Setelah selesai, data transaksi tersebut kemudian dikirim kembali ke Ethereum.
Mengenal Optimism Collective
Manajemen Optimism dijalankan melalui dua entitas utama, yaitu Optimism Foundation dan Optimism Collective. Optimism Collective memiliki struktur organisasi bicameral yang merata membagi tanggung jawab pengelolaan.
Dalam kerangka ini, terdapat dua Decentralized Autonomous Organizations (DAO) yang berperan dalam Optimism Collective, yaitu Token House dan Citizens’ House.
Meskipun keduanya memiliki peran yang berbeda, keduanya memiliki tujuan bersama, yaitu mengoptimalkan hasil keuangan sambil tetap menghasilkan dampak positif.
Untuk menjadi anggota Token House atau Citizens’ House, seseorang harus memegang native token dari Optimism, yaitu token OP. Bergabung dengan Token House memberikan hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan teknis terkait perkembangan Optimism, seperti pembaruan perangkat lunak dan insentif proyek-proyek.
Namun, hanya sejumlah pemegang OP teratas yang terpilih menjadi bagian dari Citizens’ House. Anggota Citizens’ House bertanggung jawab untuk mendistribusikan pendapatan yang diperoleh untuk keperluan publik yang mendukung operasi ekosistem Optimism.
Dalam Optimism Collective, anggota Token House dapat mengusulkan perubahan pada protokol Optimism melalui berbagai jenis proposal yang telah ditentukan.
Terdapat enam jenis proposal utama yang dapat diajukan oleh anggota Token House, yaitu Governance Fund, Protocol Upgrade, Inflation Adjustment, Director Removal, Treasury Appropriations, dan Right Protections.
Setiap proposal akan mengalami tahap diskusi dan pengumpulan masukan sebelum melalui proses pemungutan suara untuk menentukan hasil akhirnya.
Ekosistem Optimism
Sebagai salah satu layer-2 dengan Total Value Locked (TVL) terbesar, Optimism menyelenggarakan berbagai protokol di dalam ekosistemnya. Mayoritas protokol yang beroperasi di Optimism adalah dalam bidang DeFi, terutama karena adanya keuntungan biaya transaksi yang rendah di dalam jaringan Optimism.
Menurut data dari DeFiLlama, Synthetix merupakan protokol terbesar yang aktif di dalam Optimism, dengan TVL mencapai $112,08 juta dolar AS.
Diikuti oleh Velodrome dan AAVE V3 yang menduduki peringkat kedua dan ketiga, masing-masing dengan TVL sebesar $101,64 juta dolar AS dan $85,08 juta dolar AS.
Pada akhir Januari 2023, terdapat sekitar 70 protokol yang aktif di dalam Optimism dan memiliki TVL setidaknya sebesar $10.000 dolar AS atau lebih.
Risiko Optimism
Dalam persaingan mengatasi masalah skalabilitas dan biaya transaksi tinggi pada jaringan blockchain Ethereum, Optimism harus bersaing dengan blockchain lainnya, yang juga menawarkan solusi serupa. Salah satu pesaing utamanya saat ini adalah Arbitrum, yang juga mengadopsi teknologi rollups.
Dari perspektif Total Value Locked (TVL), Arbitrum saat ini memimpin dengan TVL mencapai $1,2 miliar dolar AS dan pangsa pasar sebesar 63%.
Selain itu, dari segi biaya transaksi, Arbitrum menawarkan tarif yang lebih rendah daripada Optimism. Misalnya, biaya pengiriman ETH dan pertukaran aset (DEX Swap) di Arbitrum hanya sekitar 4 sen dan 12 sen masing-masing.
Sementara di Optimism, biaya untuk transaksi yang sama mencapai 12 sen dan 18 sen. Persaingan antara keduanya semakin intens dalam upaya menjadi layer-2 dengan teknologi rollups terbaik.
Tidak hanya bersaing dengan teknologi serupa, Optimism juga harus bersaing dengan teknologi Zero Knowledge (ZK). Selama tahun 2022, teknologi ZK telah mengalami perkembangan signifikan.
Saat memasuki tahun 2023, teknologi ini akan diuji untuk melihat potensi dan keberhasilan implementasinya. Jika teknologi ZK mampu menandingi, bahkan melampaui kecepatan dan efisiensi biaya transaksi teknologi rollup milik Optimism, maka ini bisa menjadi risiko bagi Optimism.
Selain itu, seperti banyak aset crypto lainnya, token OP memiliki tingkat volatilitas yang tinggi. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan riset sendiri (do your own research) dan mempertimbangkan dengan baik keuntungan dan risiko yang terkait dengan kepemilikan token OP sebelum membelinya.
Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, Optimisme adalah pendekatan yang bertujuan meningkatkan skalabilitas, efisiensi, dan kinerja jaringan blockchain dengan memanfaatkan Layer 2 solutions.
Adapun Layer 2 merupakan lapisan di atas blockchain utama (Layer 1) yang membantu mengatasi masalah skalabilitas, biaya transaksi tinggi, dan kecepatan rendah dengan menjalankan sebagian besar operasi di luar blockchain utama.
Optimisme sendiri berfungsi sebagai salah satu jenis Layer 2 solutions yang menerapkan prinsip-prinsip Optimistic Rollup, yaitu memproses transaksi di lapisan kedua dan hanya menyelesaikan transaksi di blockchain utama saat diperlukan.
Penting dipahami bahwa evolusi ekosistem blockchain adalah suatu kenyataan dan teknologi ini terus berkembang untuk memberikan solusi yang lebih baik dalam berbagai industri.
Di samping itu, Optimisme Collective adalah komunitas yang berfokus pada pengembangan dan adopsi teknologi Optimistic Rollup yang berperan penting dalam membentuk masa depan ekosistem blockchain.
Di sisi lain, juga ada risiko yang perlu diwaspadai, termasuk keamanan kontrak cerdas, kepatuhan regulasi, dan masalah skalabilitas. Pemangku kepentingan harus memperhatikan dan mengatasi risiko ini secara proaktif.
Pada akhirnya, pentingnya ekosistem Optimisme terletak dalam potensinya untuk mengatasi masalah-masalah yang ada dalam teknologi blockchain, seperti biaya tinggi, waktu konfirmasi lambat, dan ketidakmampuan mengelola beban transaksi yang besar.
Sebagai tambahan informasi, masih berhubungan dengan Ethereum, kamu juga dapat dapat membaca artikel terkait lainnya seperti zksync solusi skalabilitas ethereum hanya di INDODAX Academy.
Source : indodax.com