Toyota Mulai Produksi Hidrogen Panas Bumi
PABUMNews – Toyota Motor Corporation memulai produksi Hidrogen dari listrik panas bumi. Dalam proyek ini Toyota bekerjasama dengan bebepara perusahaan kontruksi.
Dilansir dari NHK, Presiden Toyota Motor Toyoda Akio mengatakan bahwa untuk mewujudkan harapan masyarakat memanfaatkan hidrogen sebagai bahan bakar menjadi kenyataan, bekerja sama dengan perusahaan lain merupakan langkah strategis.
Toyota akan terus mencari lebih banyak mitra untuk mewujudkan masyarakat berbasis hidrogen. Perusahaannya akan menghadirkan lebih banyak pilihan untuk menciptakan gaya berkendara masyarakat Jepang dalam mencapai netralitas karbon.
Dalam proyek ini Toyota bekerjasama dengan Obayashi Corporation untuk membangun fasilitas pabrik hidrogen di kota Kokonoe di Prefektur Oita di Kyushu.
Fasilitas pabrik hidrogen ini akan memanfaatkan listik yang dihasilkan dari panas bumi untuk mengurai air menjadi hidrogen. Dengan menggunakan panas bumi maka tidak akan dihasilkan karbon dioksida dari proses penguraian tersebut.
Hidrogen yang sudah disimpan dalam sel bahan bakar selanjutnya akan dibawa ke pabrik Toyota yang berada di Prefektur Fukuoka di Kyushu untuk menjalankan forklift.
Toyota telah mengembangkan sejak lama teknologi sel hidrogen ini, bahkan 7 Agustus mendatang, Toyota akan mengujicoba mobil balap hasil teknologi sel hidrogen pada balapan yang disenggarakan di Autopolis Motor Race Circuit, Prefektur Oita.
Pengembangan Hidrogen Hijau Indonesia
Pemerintah melalui Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) – Kementerian ESDM Dadan Kisdiana menyampaikan bahwa pengembangan hidrogen hijau Indonesia difokuskan pada sumber energi listrik dari panas bumi dan surya.
Saat beban listrik tidak tinggi, listrik dari panas bumi dan surya dapat digunakan untuk mengurai air untuk diproduksikan menjadi hidrogen, tambahnya.
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy (PGE) Ahmad Yurniarto mengatakan bahwa PGE mulai tahun ini akan mengaplikasikan teknologi produksi hidrogen hijau di wilayah kerja panas bumi milik PGE.
Menurutnya, biaya investasi yang diperlukan perusahaan untuk menerapkan teknologi ini berkisar USD 3 Juta – 5 Juta, dengan target produksi hidrogen hijau sebanyak 100 kilogram per harinya.
Potensi ekonomi dari hidrogen hijau sangat besar, banyak negara terutama negara-negara eropa sedang fokus dalam pengurangan emisi karbon. Sehingga kebutuhan akan clean energy dan carbon neutral energy akan semakin meningkat di tahun-tahun mendatang.
Source : panasbuminews.com