Unggulkan GoTransit, Gojek Tingkatkan Inovasi Layanan Dukung Pemulihan Mobilitas pada 2022
Penulis : Aningtias Jatmika | Editor : Agung Dwi E
KOMPAS.com – Gojek secara konsisten menjadi layanan andalan mobilitas masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Hal ini didukung oleh sejumlah inovasi yang menghadirkan #ProteksiEkstra di setiap armada Gojek.
Head of Global Transport Marketing Gojek Amanda Parikesit mengatakan, pandemi Covid-19 tidak menjadi hambatan bagi Gojek untuk menghadirkan inovasi pada layanan transportasinya.
Memasuki 2022, Gojek siap memenuhi berbagai kebutuhan mobilitas masyarakat yang merasa #UdahSaatnya kembali beraktivitas mengejar produktivitas.
“Kami telah menyiapkan beragam inovasi berkelanjutan yang akan memperkuat kehadiran Gojek sebagai solusi transportasi andalan masyarakat,” ujar Amanda dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (20/1/2022).
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Gojek berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak. Salah satunya adalah PT Kereta Commuter Indonesia (KCI).
Melalui penandatanganan nota kesepahaman dengan PT KCI, Gojek menghadirkan pengalaman mobilitas multimoda bagi masyarakat melalui layanan GoTransit.
Untuk diketahui, berdasarkan data Gojek, sebelas stasiun Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) menjadi lokasi yang paling sering digunakan sebagai titik asal dan tujuan layanan transportasi Gojek.
Melalui layanan GoTransit, penumpang dapat membeli tiket KRL lewat aplikasi Gojek, merencanakan paket bundling perjalanan menggunakan GoRide/GoCar dan KRL, serta menikmati fasilitas titik jemput atau area tunggu yang telah dibangun Gojek di beberapa stasiun KRL.
Peneliti Pusat Kajian Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada (UGM) Muhammad Zudhy Irawan menilai, inovasi dan kolaborasi antarlayanan tersebut memang ditunggu masyarakat.
“Sebanyak 76,12 persen responden menyatakan dukungan terhadap kerja sama antara layanan transportasi umum dan ride-hailing,” kata Zuhdy, memaparkan hasil riset lembaganya.
Menurut Zuhdy, semakin sering masyarakat menggunakan angkutan umum, maka penggunaan layanan ride-hailing juga semakin meningkat. Oleh sebab itu, kehadiran Gojek akan mempermudah mobilitas masyarakat.
Gojek, lanjut Zuhdi, berperan signifikan sebagai penyambung antarmoda transportasi serta berfungsi sebagai first-mile dan last-mile. Terlebih, saat ini, mobilitas masyarakat kembali meningkat seiring situasi pandemi Covid-19 yang mulai terkendali sejak Desember 2021.
Hal itu terlihat dari pemanfaatan kembali layanan Gojek menuju destinasi populer, seperti hub transportasi publik, fasilitas pendidikan, pusat perbelanjaan, dan perkantoran.
Guna mendukung produktivitas masyarakat, khususnya pekerja yang #UdahSaatnya kembali beraktivitas, Gojek juga menghadirkan solusi perjalanan tanpa reimburse, yakni GoCorp.
Sebagai informasi, sejak diluncurkan pada Oktober 2021, jumlah perusahaan yang mendaftar atau bergabung GoCorp meningkat 20 persen setiap bulan secara konsisten.
Layanan GoCorp juga dimanfaatkan untuk mendukung program Vaksinasi Merdeka. Tercatat, 12.000 relawan memanfaatkan fitur ini untuk kemudahan bermobilitas mereka.
Setelah sukses di Indonesia, layanan GoCorp juga telah diluncurkan di Singapura.
Keandalan layanan Gojek
Untuk diketahui, memasuki 2022 yang masih berada pada situasi pandemi Covid-19, tren penggunaan transportasi masyarakat pun diprediksi berubah.
Zuhdy menjelaskan, perubahan tersebut dipicu oleh tiga faktor utama yang menjadi pertimbangan penumpang saat menggunakan jasa transportasi online selama pandemi.
Ketiga hal tersebut adalah faktor keselamatan penumpang yang mencakup keamanan berkendara dan mitra pengemudi (driver) yang sudah divaksin, faktor protokol kesehatan (prokes), serta faktor kinerja atau keandalan layanan transportasi.
Demi memenuhi ekspektasi itu, Gojek memastikan aspek keandalan pada seluruh layanannya melalui berbagai inovasi yang akan hadir pada 2022.
Sebagai contoh, layanan GoRide dan GoCar Protect+ yang sudah dapat dipesan di Jabodetabek, Bandung, dan Bali akan diperluas ke kota-kota operasional utama.
Demi mengedepankan penerapan prokes, layanan Protect+ juga hadir dengan standar layanan tertinggi di industri transportasi.
Layanan GoCar Protect+, misalnya, menyediakan air purifier dari Sharp yang mampu melumpuhkan 91,3 persen virus di udara dalam waktu 30 detik guna memastikan mobilitas yang aman bagi pengguna.
Selain itu, Gojek juga memastikan bahwa 100 persen mitra driver pada layanan GoRide dan GoCar Protect+ sudah divaksinasi.
Berkat perlindungan ekstra tersebut, Gojek menjadi pilihan masyarakat saat harus bepergian selama masa pandemi.
Terbukti, sejak minggu pertama diluncurkan, penggunaan layanan GoRide dan GoCar Protect+ meningkat hingga tiga kali lipat.
Sebagai contoh, pada periode Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat atau PPKM Level 4, tingkat kunjungan ke rumah sakit (RS) dan fasilitas kesehatan (faskes) mengalami peningkatan sebesar 72 persen.
Kemudian, kunjungan ke toko atau pasar untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari juga meningkat sebesar 33 persen.
Demi memastikan mobilitas yang aman dan nyaman bagi pengguna, Gojek juga menghadirkan proteksi PerjalananAman+ pada layanannya.
Bekerja sama dengan Prodigi dan Asuransi Sinarmas Jiwa, Gojek memberikan manfaat perlindungan tambahan bagi penumpang hingga Rp 350 juta. Perlindungan tersebut bisa didapat dengan membayar premi tambahan sebesar Rp 1.000. Perlindungan ini menjadi pelengkap atas asuransi perjalanan dasar yang tersedia untuk seluruh layanan transportasi Gojek.
Tak hanya itu, Gojek juga melakukan berbagai inovasi lain demi meningkatkan keandalan layanannya pada 2022. Salah satunya melalui program pelatihan untuk mitra driver melalui modul di aplikasi.
Modul pelatihan tersebut mencakup berbagai topik, mulai dari service excellence, keamanan berkendara, hingga pencegahan kekerasan seksual. Adapun pelatihan ini telah diikuti ratusan ribu mitra driver aktif.
Pada 2022, Gojek juga akan mengimplementasikan standar baru driver GoCar. Sebagai langkah awal, standar baru ini meliputi tiga aspek, yakni penggunaan seragam, kepemilikan kartu identitas yang terdapat dalam unit kendaraan, serta peningkatan standar hospitality atau keramahtamahan.
Zuhdy menilai, rangkaian inovasi Gojek tersebut mampu memenuhi tiga faktor yang menjadi pertimbangan penumpang saat menggunakan jasa transportasi online selama pandemi.
“Dengan perubahan tren dan ekspektasi transportasi masyarakat pascapandemi, inovasi itu juga merupakan langkah tepat untuk menjawab kebutuhan masyarakat,” ucap Zuhdy.
Sementara itu, Amanda mengatakan, rangkaian inovasi dan inisiatif tersebut merupakan wujud responsif dan adaptif Gojek terhadap kebutuhan transportasi masyarakat yang dinamis, khususnya di tengah pandemi.
Source : money.kompas.com