Mengenal Konsep Smart Manufacturing dalam Dunia Industri
Smart Manufacturing merupakan konsep baru dalam dunia manufaktur. Bagaimana konsep ini dapat membawa terobosan dan mengubah landskap dunia manufaktur yang sebelumnya ada? Berikut penjelasannya!
Memahami Apa Itu Smart Manufacturing & Smart Factory
Kita tahu bahwa istilah Manufaktur/Manufacturing merupakan kegiatan yang dilakukan oleh sebuah badan usaha dalam memproses bahan baku mentah menjadi barang jadi menggunakan alat, mesin, dan sebagainya dalam skala besar.
Istilah tersebut kemudian berkembangan sejalan dengan datangnya berbagai inovasi dalam dunia teknologi modern, yang kemudian kita kenal sebagai Smart Manufacturing.
Smart Manufacturing didefinisikan sebagai sebuah sistem yang sepenuhnya saling terintegrasi dalam proses manufaktur dengan yang respon yang real-time.
Dengan sistem tersebut, tuntutan dari berbagai kondisi pabrik yang sering berubah-ubah dapat teratasi dengan lebih cerdas melalui proses otomatisasi dan optimalisasi. Karenanya, lahirlah istilah Smart Factory.
Konsep smart manufacturing ini membawa kabar baik bagi semua perusahaan manufaktur. Sebab, manfaatnya sangat bisa dirasakan baik dari sisi perencanaan, kecepatan produksi, kualitas akhir, dan juga pengembangan produk.
Lalu, apa hubungan antara smart manufacturing dengan revolusi industri 4.0 yang telah terjadi?
Konsep Smart Manufacturing dalam Revolusi Industri 4.0
Konsep smart manufacturing sebenarnya dilatarbelakangi oleh kemunculan perangkat-perangkat pintar sejak tahun 2000-an. Perangkat-perangkat pintar ini kemudian secara perlahan berkembang menggantikan tugas-tugas manusia.
Dalam artikel mengenai perkembangan revolusi industri dari era pertama sampai keempat, kita tahu bahwa kini revolusi industri 4.0 banyak melibatkan Artificial Intelligence (AI) dan juga Internet of Things (IoT).
Keduanya menciptakan konsep teknologi yang saling terintegrasi satu sama lain, dan memiliki algoritma tersendiri untuk dapat memahami berbagai permasalahan kompleks.
Konsep tersebut kemudian diimplementasikan ke dalam mesin-mesin produksi, dan dapat bekerja dengan lebih cerdas serta terintegrasi dengan Big Data. Sehingga muncul istilah dalam industri manufaktur yaitu Industrial Internet of Things (IIoT).
Nantinya, IIoT ini bisa melihat, menganalisa, dan mengambil kesimpulan dari sekumpulan data secara otomatis, yang dapat digunakan manusia untuk mengambil keputusan dengan lebih cepat.
Mungkin Anda bertanya-tanya, “Apa sih, masalah yang dapat diatas oleh konsep ini?”
Masalah Kompleks yang Mampu Diatasi Smart Manufacturing
Memang, konsep smart manufacturing terdengar sangat keren apabila kita hidup di masa lalu. Namun, apakah konsep tersebut masih relevan dengan berbagai masalah yang kita dihadapi sekarang?
Berikut masalah-masalah kompleks yang mampu diatasi oleh konsep smart manufacturing.
A. Maintenance Otomatis
Apabila kita perhatikan, kegiatan perawatan mesin atau maintenance dahulunya dilakukan secara manual dengan berbagai masalah yang mungkin saja tidak dapat diselesaikan dengan baik.
Berbeda dengan pabrik yang telah menerapkan konsep smart manufacturing. Mesin-mesin tersebut dapat secara otomatis mengumpulkan setiap data secara detail, lalu menginformasikannya dalam bentuk visual.
Data tersebut kemudian digunakan oleh teknisi untuk mengeksekusi setiap bagian dari proses maintenance dengan lebih tepat dan juga cepat.
B. Manajemen Inventori dan Supply Chain
Memantau stok gudang dan menjaganya agar tetap tersedia merupakan sebuah masalah yang kerap dihadapi oleh perusahaan manufaktur. Tidak jarang pula terjadi masalah di mana data stok di gudang tidak sesuai dengan data yang ada di sistem.
Berkat konsep smart manufacturing, pencatatan stok barang di gudang serta proses distribusinya ke supply chain tidak lagi serumit dahulu.
AI akan membantu perusahaan Anda untuk melakukan prediksi, mulai dari perkiraan stok yang akan habis, perkiraan barang yang akan tiba, hingga perkiraan barang yang akan dikirim dari perusahaan.
Semua aset yang terdaftar di dalam sistem juga akan terpantau secara otomatis, bahkan untuk tingkat yang lebih lanjut, AI akan menghitung sampai rasio pemasukan dan pengeluaran dari riwayat stok yang ada di gudang.
C. Data yang Dapat Diakses Seluruh Tim (Cloud System)
Kehadiran data yang dapat diakses kapanpun dan dari manapun juga akan mempengaruhi mobilitas tim dalam suatu perusahaan, mengingat besarnya data yang disimpan.
Karenanya, sistem cloud akan menjadi sebuah solusi praktis yang dapat diterapkan perusahaan dalam industri manufaktur.
Dengan adanya sistem cloud, Anda beserta tim memiliki akses untuk setiap data yang ada di dalam perusahaan. Bahkan, Anda juga dapat mengontrol status dari setiap mesin dari jarak jauh apabila cloud tersebut digabungkan dengan IIoT.
Tentu, ini akan mengurangi biaya operasional secara signifikan, sehingga semua proses dapat dijalankan dengan lebih efisien.
Contoh Perusahaan Smart Factory
Siapa saja yang telah menerapkan konsep smart manufacturing dan mengubah perusahaannya menjadi smart factory? Berikut beberapa contohnya:
1. Whirlpool International
Whirlpool merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perlengkapan rumah tangga. Mereka menerapkan konsep smart manufacturing dalam rangka meminimalisir limbah buangan dari pabrik yang mereka miliki.
Dengan bantuan IIoT, mereka mencatat setiap detail energi serta limbah buangan dari masing-masing mesin, termasuk konsumsi listrik, air, bahan baku, dan lain-lain.
Semua data juga disimpan di dalam sistem cloud, sehingga membantu perusahaan dalam mengejar tujuan, menciptakan pabrik tanpa limbah.
2. Siemens
Perusahaan multinasional dalam bidang telekomunikasi ini menerapkan konsep smart manufacturing sejak tahun 1989, tepatnya di salah satu pabrik yang terletak di Jerman. Sistem yang dikembangkan ini dinamakan MindSphere.
MindSphere berfungsi untuk memantau setiap mesin, alat berat, robot, bahkan sampai ke level pompa & kompresor sekalipun. MindSphere juga terintegrasi dengan cloud, sehingga dapat diakses oleh tim untuk kebutuhan analisis.
Dan yang lebih menariknya, MindSphere ini sangat mudah untuk digunakan. Terbukti, proses instalasi hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja di setiap pabrik yang mereka miliki.
Berkat teknologi ini, Siemens berhasil meningkatkan produktivitas mereka hingga 10x lipat, dan mencapai nilai 99.9% untuk kualitas produksi.
3. Hirotec
Hirotec adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi spare part untuk otomotif dengan total penghasilan di atas 1 miliar dollar setiap bulannya.
Salah satu tantangan yang dihadapi Hirotec adalah masalah downtime mesin yang sering terjadi, yang di kemudian hari dapat teratasi dengan adanya konsep smart manufacturing.
Diketahui, kerugian yang ditimbulkan karena masalah tersebut mencapai 361 dolar per detiknya (Setara kurang lebih Rp5.000.000). Tentunya ini bukan angka kecil apalagi dihitung secara harian.
Hirotec kemudian mengimplementasikan IIoT yang saling terintegrasi dengan teknologi algoritma, sistem cloud, dan machine learning untuk mendapatkan semua data dari masing-masing mesin untuk keperluan analisis.
Dengan semua teknologi tersebut, Hirotec kini dapat memprediksi secara otomatis kapan saja setiap mesin perlu mendapat perawatan, sehingga bisa menghindari kondisi downtime yang sangat merugikan.
Penutup
Itulah penjelasan singkat mengenai konsep smart manufacturing dan smart factory dalam dunia industri. Implementasi dari konsep tersebut sudah sangat jelas membawa pengaruh positif bagi setiap pabrik dan perusahaan.
Namun perlu untuk diketahui, implementasi dari konsep tersebut tidak sederhana seperti apa yang Anda bayangkan. Perlu adanya evaluasi terlebih dahulu terhadap sistem yang telah diterapkan, lalu menyesuaikannya dengan teknologi baru yang akan digunakan.
Source : sasanadigital.com