Tekan Biaya Logistik, Jungheinrich Siap Hadirkan Forklift Listrik
JAKARTA – Jungheinrich, salah satu penyedia solusi intralogistik terkemuka di dunia, menegaskan komitmennya terhadap Indonesia dengan melakukan pendekatan khusus melalui inovasi otomatisasi, digitalisasi, dan sistem energi berorientasi masa depan, sebagaimana tercantum dalam rencana Strategy 2025+ perusahaan.
Jungheinrich siap menghadirkan Forklift dengan tenaga listrik serta berteknologi otomom alias tanpa pengemudi.
“Jungheinrich menyadari bahwa proses menjadi semakin efisien dan lebih sustainable akan mendorong profitabilitas yang lebih tinggi. Kami terus berkomitmen untuk berinovasi dalam solusi otomatisasi warehouse yang lebih fleksibel, mudah beradaptasi, unggul, dan efisien,” ucap Daniel Schaefer, Executive Director, Distributors and Business Development APAC.
Otomatisasi intralogistik adalah jangkar dari Strategy 2025+ Jungheinrich dan perusahaan berharap tercapainya pertumbuhan market tahunan antara 7 – 10 persen di negara ini.
Jungheinrich menggencarkan kegiatan digitalisasi, dan bersemangat untuk membangun dan mengembangkan automated guided vehicle (kendaraan berpemandu otomatis), warehouse otomatis, software dan robotika.
Strategi perusahaan adalah dengan berfokus pada kerja sama taktis dan akuisisi untuk memperluas portofolio perusahaan dalam rangka mengembangkan produk dan model bisnis baru. Contohnya adalah akuisisi terhadap arculus, perusahaan teknologi di sektor autonomous mobile robots (AMR).
Schaefer menggarisbawahi bahwa dengan mengakuisisi arculus, Jungheinrich telah melengkapi portofolio sistem otomatisasinya dengan solusi hardware dan software yang sangat inovatif di sektor autonomous mobile robot yang sedang berkembang pesat.
Untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukan dan memulihkan ekonomi yang terdampak oleh pandemi, Indonesia telah menargetkan peningkatan total pangsa energi terbarukan di sektor energy mix sebesar 23 persen pada tahun 2025 dan 31 persen pada tahun 2050. Karena permintaan akan carbon offset meningkat, semakin banyak perusahaan di dalam supply chain global mencari cara untuk menurunkan jejak karbon mereka di wilayah ini.
Forklift yang digerakkan oleh baterai Lithium-ion (Li-ion) kini sedang populer karena densitas energinya, bentuknya yang kecil dan kemampuan pengisian dayanya yang cepat.
Perusahaan analis Interact Analysis memperkirakan bahwa hingga tahun 2028, jumlah forklift dengan berdaya baterai Li-ion akan mencapai 75 persen di market global. Emisi karbon yang dilepaskan oleh armada truk bertenaga Lithium-ion dari Jungheinrich 52 persen lebih rendah dibandingkan truk bertenaga diesel dengan kapasitas yang sama.
Dengan lebih dari satu juta truk bertenaga listrik digunakan di dunia, Jungheinrich adalah pemimpin industri dalam kelistrikan warehouse dengan sistem energi inovatifnya. Target perusahaan adalah mencapai rasio perangkat bertenaga lithium–ion lebih dari 70 persen hingga 2025 pada semua truk yang dijual perusahaan.
Source : otomotif.sindonews.com