4 Metode Manajemen Persediaan
KOMPAS.com – Manajemen persediaan memegang peranan penting dalam keseluruhan rantai pasokan dan operasi bisnis.
Mengutip Investopedia, manajemen persediaan mengacu pada proses pemesanan, penyimpanan, penggunaan, dan penjualan inventaris perusahaan.
Menurut Russell dan Taylor dalam bukunya Operations Management: Creating Value Along the Supply Chain (2014), manajemen persediaan adalah proses pengelolaan dan kontrol terhadap persediaan barang dagangan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.
Hal ini mencakup perencanaan, pengadaan, penyimpanan, dan pengawasan persediaan untuk memastikan ketersediaan barang yang tepat pada waktu yang tepat, sambil meminimalkan biaya penyimpanan dan risiko kekurangan atau kelebihan persediaan.
Tujuan manajemen persediaan adalah utnuk mengetahui waktu yang tepat untuk melakukan pengisian ulang persediaan, jumlah optimal yang harus dibeli atau diproduksi, serta harga yang harus ditetapkan untuk pembelian dan penjualan.
Maka dari itu, manajemen persediaan menjadi krusial bagi bisnis dalam berbagai skala.
Metode manajemen persediaan
Bergantung pada jenis bisnis atau produk yang dianalisis, perusahaan akan mengadopsi beragam metode manajemen inventaris.
Berikut merupakan 4 metode manajemen persediaan yang paling umum digunakan untuk menganalisis inventaris:
Just-in-Time Management (JIT)
Metode Just-in-Time (JIT) merupakan pendekatan yang berfokus pada pengurangan persediaan hingga tingkat minimum yang mungkin. Dalam JIT, produksi atau pengadaan barang dilakukan hanya saat diperlukan, sehingga persediaan dijaga sekecil mungkin.
Dengan demikian, perusahaan dapat menghindari biaya penyimpanan yang tinggi dan meningkatkan responsivitas terhadap permintaan pelanggan.
Materials Requirement Planning (MRP)
Materials Requirement Planning (MRP) adalah sistem perencanaan yang menggunakan informasi tentang permintaan produk jadi, waktu pengiriman, dan inventaris bahan baku untuk menentukan kebutuhan material yang spesifik dalam proses produksi.
Dengan MRP, perusahaan dapat merencanakan dan mengelola persediaan secara efisien, memastikan ketersediaan bahan baku yang tepat pada saat yang tepat untuk memenuhi permintaan produksi.
Economic Order Quantity (EOQ)
Metode Economic Order Quantity (EOQ) bertujuan untuk menentukan jumlah pesanan optimal yang harus dilakukan pada setiap siklus pemesanan untuk meminimalkan total biaya persediaan.
EOQ mempertimbangkan biaya pemesanan, biaya penyimpanan, dan tingkat permintaan untuk menghitung jumlah pesanan yang paling ekonomis bagi perusahaan.
Days Sales of Inventory (DSI)
Days Sales of Inventory (DSI) mengukur berapa lama rata-rata persediaan perusahaan dapat bertahan sebelum habis terjual.
DSI merupakan indikator penting efisiensi dalam manajemen persediaan, karena semakin rendah nilai DSI, semakin cepat perusahaan dapat mengubah persediaan menjadi pendapatan, yang menunjukkan proses yang lebih efisien dalam mengelola persediaan.
Source : kompas.com