Ingin Permudah Pengiriman Logistik, Pemerintah Bakal Perpanjang Runway 800 Meter di Sinak Papua
JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah bakal memperpanjang runway pendaratan pesawat di Kecamatan Sinak, Kabupaten Puncak, Papua.
Penambahan runway sepanjang 800 meter ditujukan agar pesawat-pesawat besar yang membawa logistik mampu mendarat. Sebab sejauh ini, hanya ada beberapa maskapai yang mampu mendarat di Sinak, Papua, karena minimnya infrastruktur.
Hal ini dikatakan Muhadjir usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (30/4/2024).
“Saya melaporkan untuk rencana perpanjangan runway di kecamatan Sinak agar nanti pesawat besar bisa landing di situ untuk mengangkut barang seperti Hercules atau CN yang selama ini hanya bisa didarati oleh pesawat kecil,” kata Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa.
Muhadjir menyampaikan, perpanjangan runway di Sinak akan mampu menghubungkan distrik-distrik di sekitarnya sehingga distribusi logistik akan lebih mudah.
Dia bilang, rencana ini sudah didiskusikan bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Presiden Joko Widodo pun bakal mengadakan rapat terbatas perihal ini.
“Jadi untuk perpanjangan runway itu Pak Menhub, dan kemudian untuk menghubungkan distrik-distrik sekitarnya ke beberapa ibu kota kabupaten sekitarnya itu menjadi tanggung jawab dari Pak Menteri PUPR. Dan Pak Presiden menyetujui untuk segera diadakan rapat terbatas untuk membahas itu,” tutur Muhadjir.
Terkait biayanya, sebagian akan memakai Dana Siap Pakai (DSP) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Adapun nominalnya belum dipastikan mengingat hal itu akan ditangani Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Harapannya, perpanjangan runway akan selesai tahun ini.
“Untuk runway kita harapkan juga tahun ini karena itu hanya memperpanjang 800 meter dari yang sudah ada. Itu tidak dimaksudkan untuk pesawat-pesawat penumpang, tapi pesawat-pesawat barang seperti hercules, CN karena daerah-daerah inikan (ada di daratan) lebih tinggi,” jelas Muhadjir.
Source : nasional.kompas.com