Berteknologi Blockchain, Fnality International Kantongi Dana U$95 Juta dari Goldman Sachs dan BNP Paribas
Blockchainmedia – Fnality International, perusahaan startup yang memiliki produk berteknologi blockchain, mengumumkan telah mendapatkan dana investasi sebesar US$95juta dari dua perusahaan keuangan raksasa, yakni Goldman Sachs dan BNP Paribas. Fnality fokus pada pengayaan teknologi blockchain untuk transfer uang di sektor institusi keuangan.
Sejak Bitcoin lahir pada tahun 2009 sebagai teknologi blockhain pertama di dunia, gagasan dasarnya menjadi fondasi kuat bagi evolusi sistem keuangan global. Tak heran semakin banyak perusahaan besar menggelontorkan dana investasi jumbo di sejumlah startup internasional. Salah satu yang terbaru menghinggapi perusahaan yang didirikan tahun 2019 ini, Fnality International asal Inggris. Mereka mengantongi dana investasi tambahan sebesar US$95juta dari perusahaan raksasa Goldman Sachs dan BNP Paribas.
Dalam langkah yang signifikan yang menggabungkan keuangan tradisional dengan teknologi blockchain yang sedang berkembang, Fnality International, sebuah startup berbasis di Inggris, mengumumkan pada Senin (13/11/2023), bahwa mereka telah berhasil mengantongi sekitar US$95 juta dalam putaran pendanaan Seri B.
Putaran ini dipimpin oleh raksasa keuangan Goldman Sachs dan BNP Paribas, yang menandai pergeseran yang mencolok dalam lanskap keuangan ketika lembaga-lembaga utama mendalamkan keterlibatan mereka dalam sektor kripto yang berkembang.
Fnality International, sejak didirikan pada tahun 2019, telah mengumpulkan total sekitar US$163 juta. Putaran pendanaan terbaru ini mencakup kontribusi dari pemain besar lainnya seperti BNY Mellon, Barclays, Nasdaq Ventures, UBS, Banco Santander, DTCC, Euroclear, Nomura, dan WisdomTree. Rhomaios Ram, CEO Fnality.
Mathew McDermott, Kepala Aset Digital di Goldman Sachs, menyoroti potensi teknologi blockchain bagi sistem keuangan masa depan.
“Penerapan teknologi blockchain oleh Fnality menawarkan cara yang tangguh bagi lembaga-lembaga untuk menggunakan dana bank sentral dalam berbagai sejumlah penggunaan potensial,” katanya dilansir dari Fortune.
Pendanaan substansial ini datang pada saat minat modal ventura dalam kripto secara umum telah menurun. Namun, optimisme terhadap persetujuan Spot Bitcoin ETF dan minat tumbuhnya raksasa Wall Street dalam teknologi blockchain, seperti eksplorasi JPM Coin oleh JPMorgan, menandakan konvergensi yang semakin tumbuh antara keuangan tradisional dan aset digital.
Rhomaios Ram, CEO Fnality dengan pengalaman lebih dari dua dekade di Deutsche Bank, awalnya pensiun pada tahun 2016 tetapi segera kembali memimpin proyek riset yang didukung oleh 16 lembaga keuangan. Proyek ini, yang dimulai pada tahun 2017, menjelajahi kemungkinan penggunaan teknologi blockchain untuk transfer uang tunai. Hasil positif dari riset ini mengarah pada pendirian Fnality International pada tahun 2019.
“Apa yang ada pikiran kami dan banyak investor lain adalah ada banyak inovasi dalam ruang kripto (crypto) dan decentralized finance (DeFi) yang benar-benar akan membuat perbedaan besar bagi keuangan secara keseluruhan,” kata Ram kepada Fortune. Dia menekankan pentingnya mengintegrasikan inovasi-inovasi ini selaras dengan aturan.
Karena digunakan di sektor keuangan tradisional, Fnality mengembangkan sistem berteknologi blockchain sendiri berjenis private yang cara kerjanya mirip dengan Ethereum sebagai public blockchain yang kelak memungkinkan bank untuk mentransfer uang tanpa libur, tersedia 24 jam sehari dan 7 hari sepekan secara global.
Meskipun belum beroperasi sepenuhnya, Ram mengatakan bahwa peluncuran penuh di Inggris segera digelar, dengan rencana untuk memperluas layanannya ke Amerika Serikat dan wilayah lainnya.
“Pada akhirnya kami akan masuk ke sektor keuangan tradisional dan memanfaatkan keunggulan yang selama ini adalah di DeFi. Bidang tokenisasi real asset juga kami bidik,” tambahnya.
Perusahaan ini bersiap untuk meluncurkan operasi Sistem Pembayaran Sterling Fnality pada tahun 2023, namun masih menunggu restu dari regulator keuangan Inggris.
Pada tahun 2021, Bank of England alias Bank Sentral Inggris memperkenalkan jenis akun baru di bank sentral untuk memenuhi berbagai sistem pembayaran baru, termasuk yang sistem baru berteknologi blockchain. Langkah besar ini membuka jalan bagi solusi pembayaran inovatif seperti platform Fnality untuk berintegrasi dengan sistem keuangan tradisional.
Kolaborasi lembaga keuangan tradisional dengan perusahaan berbasis blockchain seperti Fnality International menandakan periode transformasi besar-besar di sektor keuangan, yang menggabungkan stabilitas sistem keuangan yang sudah mapan dengan potensi inovatif keuangan terdesentralisasi.
Source : id.investing.com