Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih
KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt Hon Greg Hands MP di Kantor Departemen Bisnis dan Perdagangan (DBT) dalam rangka kunjungan kerja (kunker) di London, Inggris, Selasa (30/4/2023).
Pertemuan kedua menteri berlangsung hangat digelar di salah satu ruangan bersejarah era Churchill.
Mengawali perbincangan, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto berbagi kemajuan kerja sama penting antara Indonesia-Inggris, seperti pendirian King’s College di Indonesia serta perkembangan hasil pemilihan umum (pemilu) yang berlangsung hanya dalam satu hari dengan damai.
Hubungan dekat kedua negara ditandai dengan kesepakatan komite bersama ekonomi dan perdagangan Joint Economic and Trade Commission (JETCO), yang saat ini fokus pada tiga sektor kelompok kerja.
“Saya berharap JETCO dapat segera menghasilkan hasil-hasil konkret, terutama di bidang energi dan ekonomi digital,” ucap Airlangga dalam keterangan tertulis yang dikutip dari laman ekon.go.id, Selasa.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Inggris The Rt Hon Greg Hands MP didampingi utusan khusus Perdana Menteri (PM) Inggris untuk Indonesia, Richard Graham yang fasih berbahasa Indonesia, menyampaikan kesan mendalam atas pelaksanaan pemilu di Indonesia seraya membandingkannya dengan proses serupa di Inggris.
Lebih lanjut, Greg menawarkan kerja sama dalam energi bersih yang dianggap sesuai bagi Indonesia sebagai negara kepulauan, mengklaim bahwa Inggris memiliki keunggulan dan pengalaman dalam hal ini.
Penerapan energi bersih akan dikaitkan dengan pengelolaan kebijakan subsidi.
Greg juga mengutarakan harapannya terkait perdagangan produk susu dan turunannya dalam kerangka JETCO, yang mengalami masalah dalam pendaftaran karena memerlukan waktu yang lama, serta penerapan Sanitary and Phytosanitary (SPS).
Terkait masalah tersebut, Airlangga menegaskan bahwa Indonesia tengah melakukan deregulasi yang bertujuan untuk mempercepat mekanisme pendaftaran produk susu dan turunannya.
Upaya tersebut bertujuan untuk mendukung tingginya permintaan akan produk susu dan turunannya melalui program pemerintah yang baru, yaitu pemberian susu gratis untuk siswa.
Dampak penerapan aturan uji tuntas
Dalam pertemuan tersebut, Airlangga juga menyampaikan dampak penerapan aturan uji tuntas atau due diligence Inggris terhadap produk kelapa sawit Indonesia, serta mengharapkan perlakuan yang adil dalam penerapan aturan tersebut.
Saat ini, Indonesia mengekspresikan ketidaksetujuannya terhadap kebijakan Uni Eropa terhadap produk keberlanjutan, dan bersama dengan Malaysia berupaya mengelola masalah terkait aturan produk keberlanjutan.
Kedua menteri juga membahas gagasan kerja sama perdagangan bebas, aksesi Indonesia sebagai anggota Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), dan kerja sama regional.
Indonesia menyatakan kesiapannya untuk membuka perdagangan bebas dengan Inggris.
Menanggapi gagasan tersebut, Greg menganggap pentingnya Indonesia masuk ke dalam Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP), di mana Inggris baru saja bergabung.
Perutusan khusus PM Inggris untuk Indonesia Richard Graham membahas kerja sama produksi mineral penting untuk mendukung industri baterai.
Mengakhiri pertemuan, Greg mengajak Airlangga melihat tempat penyimpanan peta dunia saat Churchill mengatur strategi perang dunia.
Source : money.kompas.com