Pos Indonesia Perkuat Industri Kurir dan Logistik di Sumatera
Warta Ekonomi, Bandung – Pos Indonesia menggelar Logistic Day dalam rangka mendorong kemajuan industri logistik di wilayah Sumatera. Acara itu diisi pemaparan oleh Direktur Business Development & Portfolio Management PT Pos Indonesia, Prasabri Pesti; Direktur Pos Ditjen PPI Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Gunawan Hutagalung; dan Senior Vice President Enterprise Business Pos Indonesia, Arifin Muchlis. Hadir secara daring Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas RI, Amalia Adininggar.
Selain itu, dihadiri juga oleh puluhan peserta yang merupakan pemangku kepentingan dari industri logistik, pelaku usaha, konsumen, UMKM, dan stakeholder lainnya. Pada acara tersebut juga diberikan apresiasi kepada pelanggan setia Pos Indonesia.
Direktur Business Development & Portfolio Management PT Pos Indonesia, Prasabri Pesti, mengatakan bahwa Pos Indonesia berkomitmen mengakselerasi industri kurir dan logistik di semua kawasan Indonesia. Pos Indonesia juga mendorong agar biaya logistik di Indonesia bisa terus ditekan.
Untuk menjangkau seluruh wilayah, Pos Indonesia membagi wilayah kerja menjadi enam daerah atau regional. Pembagian regional tersebut mencakup seluruh provinsi yang ada di Indonesia dengan daya dukung 42 Kantor Cabang Utama, 168 Kantor Cabang, dan 4.308 Kantor Cabang Pembantu.
“Pos Indonesia terus bertransformasi menjadi perusahaan besar yang bergerak pada bidang kurir, logistik, financial, dan properti,” kata Prasabri dalam keterangan resminya, Jumat (11/8/2023).
Pos Indonesia bukan hanya melayani kiriman surat saja, melainkan juga kurir dan logistik. Pos Indonesia sudah berdiri selama 277 tahun dan menjadi salah satu perusahaan paling tua di Indonesia yang sampai saat ini masih survive dan terus tumbuh.
Pos Indonesia juga memiliki tiga lini usaha, yaitu pos logistik, pos financial, dan pos properti. Pos Indonesia memiliki ratusan gudang atau storage yang tersebar di seluruh Indonesia. Storage ini dapat dimanfaatkan untuk management fulfillment produk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Pos Indonesia berpengalaman melakukan kegiatan kurir dan logistik selama ratusan tahun mulai dari kiriman ritel, kiriman korporasi, penggarapan proyek pemerintah baik distribusi kiriman pemilu, distribusi bansos beras, distribusi set top box (STB), penyaluran BLT, pengiriman logistik KPU untuk pemilu, penyalur bantuan subsidi upah dan penugasan pemerintah yang lainnya.
“Belum lama ini, kami juga sukses melaksanakan penugasan dari MPR RI untuk mengirimkan buku, ada ratusan ribu eksemplar yang dikirim ke seluruh Indonesia. Kami juga mendistribusikan surat tercatat pengadilan yang merupakan kerja sama dengan Mahkamah Agung. Volumenya sangat tinggi. Alhamdulillah kami dipercaya untuk mengirim kan surat pengadilan ini oleh MA,” jelasnya.
Pos Indonesia sebagai bagian dari organisasi pos dunia UPU (United Postal Union) dengan layanan atau service kiriman Pos Internasional ke-228 negara sehingga mampu berkolaborasi dengan semua pihak untuk melakukan distribusi semua kiriman internasional.
Menurutnya, Pos Indonesia saat ini telah menjadi solusi bagi 1 juta pelaku usaha mikro kecil dan menengah, 5.000 koperasi besar hingga sedang, serta sekitar 1 juta aplikasi PosAja!. PosAja! adalah mobile aplikasi yang dapat digunakan oleh siapapun untuk melakukan pengiriman barang atau paket dari manapun, tanpa harus ke Kantor Pos atau outlet.
“Pos Indonesia memiliki layanan kurir dengan jangkauan terluas, meliputi Pos sameday, next day, dan reguler. Layanan tersebut dilengkapi dengan dashboard khusus yang dapat dimanfaatkan oleh customer untuk me-monitoring setiap kiriman yang dikerjakan oleh Pos Indonesia. Dashboard tersebut dapat melacak status kiriman hingga data penerima,” jelasnya.
Adapun Senior Vice President Enterprise Business Pos Indonesia, Arifin Muchlis, mengatakan, saat ini Pos Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan KPU Pusat dalam pendistribusian logistik pemilu. Pos Indonesia dipercaya menjadi salah satu penyedia kurir dan logistik yang direkomendasikan untuk pendistribusian logistik KPU.
“Salah satu syaratnya adalah harus melalui LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah), dan kami Pos Indonesia sudah terdaftar dan lulus LKPP. Ini adalah bagian kami mendorong sukseskan pemilu mendatang,” katanya.
Arifin mengungkapkan, untuk memperlancar distribusi bahan ajar universitas terbuka (UT), Pos Indonesia juga telah bekerja sama dengan percetakan untuk mengirimkan bahan ajar UT ke seluruh Indonesia. Pos Indonesia akan terus meningkatkan kerja sama dengan percetakan lainnya untuk menyukseskan proses belajar mengajar UT.
“Kami juga kerja sama dengan UT untuk pembayaran SPP melalui PosPay. Ini yang terus kami kembangkan agar pembayaran SPP ini juga berlaku di semua daerah,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Pos Ditjen PPI Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI, Gunawan Hutagalung, mengatakan bahwa pihaknya sebagai regulator terus mendorong industri logistik Tanah Air terus berkembang. Layanan Pos terus diperkuat seiring berkembangnya potensi sektor ini. Sektor transportasi dan pergudangan naik dari 3,24 persen pada 2021 menjadi 19,87 persen pada 2022 lalu.
Dia berharap, Pos Indonesia sebagai BUMN yang bergerak di bidang jasa kurir dan logistik mampu menjadi kurir and logistic solutions bagi masyarakat, kementerian, lembaga, departemen, dan pemerintahan daerah. Masyarakat diminta menggunakan berbagai layanan pos di Indonesia.
“Saat ini, sektor transportasi dan pergudangan menjadi kontributor pertumbuhan ekonomi nasional dengan sub sektornya yang pulih dan tumbuh tinggi. Sub-sektor Pos dan Kurir sendiri memberikan kontribusi menjanjikan dilihat dari share terhadap sektor transportasi dan pergudangan,” pungkasnya.
Source : wartaekonomi.co.id